Fbhis.umsida.ac.id – Wahyu Karobby, mahasiswa Program Studi Bisnis Digital Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS), menjadi salah satu Wisudawan Berprestasi Wisuda 46 Umsida berkat inovasi teknologi bernama SmartKos.
Inovasi ini lolos pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2023 dan sukses menjawab kebutuhan mahasiswa rantau.
Inspirasi SmartKos muncul dari keresahan pribadi Robby sebagai mahasiswa yang pernah kesulitan mencari tempat kos.
Banyak informasi kos yang berbeda antara iklan dan kenyataan.

“Awalnya dari keresahan anak rantau. Info kos kadang beda sama kenyataan,” ujarnya.
Dari situ, Robby terpikir menghadirkan solusi yang lebih pasti dan mudah diakses.
Baca juga: Wisudawan Berprestasi yang Lolos 3 Pendanaan Dikti
SmartKos Hadir sebagai Solusi Pencarian Kos yang Lebih Jelas
SmartKos dikembangkan sebagai platform pencarian kos yang menyediakan informasi lengkap, akurat, dan terpercaya.
Fitur-fiturnya dirancang untuk membantu mahasiswa memahami detail fasilitas, keamanan, harga, hingga lokasi kos tanpa harus mengalami kebingungan seperti sebelumnya.
“SmartKos itu platform buat nyari kos dengan info lengkap dan jelas,” jelas Robby.
Perjalanan SmartKos menuju pendanaan P2MW 2023 dimulai dari proses yang cukup panjang.
Robby dan timnya melakukan riset, membuat prototype, lalu menyusun proposal pengajuan.

“Mulai dari nyusun ide, riset kecil, bikin prototype sederhana, terus submit proposal,” katanya.
Setelah melalui seleksi dan presentasi, SmartKos dinilai layak mendapatkan dana pengembangan.
Namun perjalanan itu tidak selalu mudah. Tantangan terbesar bagi Robby adalah membagi waktu antara kuliah, pembangunan fitur SmartKos, dan koordinasi tim.
Aktivitas yang padat sering membuatnya lelah, tetapi ia merasa banyak pelajaran berharga yang didapatkan.
“Ngatur waktu itu tantangan terbesar. Tapi seru karena belajar banyak,” ungkapnya.
SmartKos juga bisa menjadi usaha jangka panjang. Menurut Robby, kebutuhan kos tidak pernah berhenti sehingga potensi pengembangan platform ini sangat besar.
“Potensinya masih gede banget. Bisa berkembang ke pengelolaan kos, fitur keamanan, sampai pembayaran digital,” jelasnya.
Ia ingin SmartKos menjadi layanan lengkap yang membantu pemilik kos dan mahasiswa.
Lihat juga: UMKM Indonesia: Menyongsong Transformasi Digital dengan Inovasi dan Dukungan Kebijakan
Dukungan Kampus dan Pengalaman P2MW yang Mengubah Cara Pandang
Kesuksesan SmartKos tidak lepas dari dukungan yang diberikan dosen pembina, kampus, dan teman-temannya.
Mereka memberikan kesempatan uji coba, masukan, dan evaluasi fitur.
“Bimbingan dari dosen pembina dan feedback jujur dari teman-teman sangat membantu,” ujar Robby.
Dukungan ini membuat SmartKos berkembang lebih cepat dan terarah.
Selama mengikuti P2MW, Robby belajar pentingnya memahami kebutuhan pengguna sebelum menciptakan produk.
Program tersebut juga mengajarkan pentingnya kerja tim yang solid.
“Cek kebutuhan pengguna itu penting banget. Teamwork itu menentukan jalan atau nggaknya project,” tegasnya.
Menutup ceritanya, Robby memberikan pesan bagi mahasiswa lain yang ingin memulai dunia wirausaha kampus.
Ia mendorong agar mahasiswa tidak menunggu hingga semuanya sempurna. “Jangan nunggu perfect, mulai aja dulu,” pesannya.
Ia yakin kampus menyediakan lingkungan yang tepat untuk belajar, bereksperimen, dan mengembangkan ide baru.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah










