Bisnisdigital.umsida.ac.id – Mahasiswa Program Studi Bisnis Digital Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Afifani Aulia Romadhoni, bersama Kaprodi Bisnis Digital Alshaf Pebrianggara SE MM, mendapat kehormatan untuk mewakili Umsida dalam program internasional bertajuk DigiCulTour, hasil kolaborasi akademik antara Umsida dan Pangasinan State University (PSU), Filipina. Kegiatan ini dilaksanakan mulai Senin, (28/04/2025), sebagai bentuk nyata penguatan kolaborasi lintas negara dalam bidang akademik, inovasi digital, dan pertukaran budaya.
Hari Pertama: Disambut Hangat dan Langsung Berkolaborasi
Setibanya di Filipina, delegasi Umsida langsung menuju PSU Lingayen Campus. Hari pertama dimulai dengan upacara bendera yang khidmat, diikuti dengan presentasi startup inovasi karya mahasiswa PSU yang mendapat dukungan pendanaan dari Department of Science and Technology (DOST) Filipina.
Kegiatan berlanjut di ASEANA Hall, tempat penyambutan resmi oleh sivitas akademika PSU yang berlangsung meriah.
Salah satu agenda penting pada hari itu adalah Seminar Bisnis Digital dan Pemasaran yang diisi oleh Alshaf Pebrianggara SE MM, Kaprodi Bisnis Digital Umsida.
Dalam paparannya, ia membagikan perspektif strategis dalam mengembangkan model bisnis digital berbasis teknologi serta pentingnya adaptasi digital dalam pembelajaran dan kewirausahaan.
“Saya merasa bangga bisa menyampaikan ide dan praktik yang kami terapkan di Umsida kepada mitra internasional. Ini bukan hanya soal berbagi ilmu, tapi juga membuka jalan untuk riset bersama dan kolaborasi antar dosen,” ungkapnya.
Mahasiswa Bisnis Digital Isi Forum Kepemimpinan Mahasiswa
Afifani Aulia Romadhoni, sebagai perwakilan mahasiswa, turut mengambil peran penting dalam agenda Student Leadership Forum dan Cultural Exchange Session.
Dalam forum kepemimpinan mahasiswa, Afifani berbagi pengalaman tentang kegiatan kemahasiswaan di Umsida serta bagaimana organisasi mahasiswa turut mendorong inovasi digital dan pembangunan berkelanjutan di kampus.
Kegiatan pertukaran budaya menjadi momen yang paling mengesankan bagi Afifani. Ia memperkenalkan keindahan budaya Indonesia melalui narasi, pakaian tradisional, dan simbol-simbol khas daerah. Respons dari mahasiswa PSU sangat positif dan antusias.
“Bisa berdiri di depan mahasiswa dari negara lain dan mengenalkan budaya sendiri itu luar biasa. Saya belajar banyak hal terutama bagaimana komunikasi dan empati jadi kunci dalam pertukaran budaya ini,” tutur Afifani.
Ia juga menyebut bahwa pengalaman ini membuatnya semakin yakin akan pentingnya mahasiswa menjadi agen kolaborasi lintas negara.
“Kita perlu lebih terbuka dengan pengalaman lintas budaya, karena dari sana kita bisa melihat dunia dari perspektif yang lebih luas dan membangun solidaritas ASEAN yang lebih nyata,” tambahnya.
Jembatan Akademik dan Diplomasi Budaya ASEAN
DigiCulTour bukan hanya program kunjungan biasa, tetapi menjadi jembatan strategis antara Umsida dan PSU dalam membangun kerja sama berkelanjutan.
Selain bertujuan untuk mengembangkan kurikulum dan pembelajaran di bidang bisnis digital dan pemasaran, kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat diplomasi budaya dan persaudaraan antar pemuda ASEAN.
Partisipasi mahasiswa dalam program ini menjadi refleksi dari visi Umsida dalam mencetak lulusan yang berwawasan global dan adaptif terhadap tantangan digital.
Kerja sama semacam ini diharapkan tidak hanya berhenti pada satu kali pertemuan, melainkan berkembang menjadi riset bersama, pertukaran pelajar, hingga program gelar ganda di masa depan.
Dengan semangat yang ditunjukkan oleh para dosen dan mahasiswa, program DigiCulTour telah membuktikan bahwa kolaborasi lintas negara dapat diwujudkan melalui semangat belajar bersama dan saling mengenal budaya satu sama lain.
Umsida pun semakin memperkuat eksistensinya sebagai kampus yang aktif membangun jejaring global demi mencetak pemimpin masa depan yang unggul dan berdaya saing tinggi.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah