Fraud Pentagon Theory: Solusi Deteksi Awal Kecurangan Laporan Keuangan di Sektor Pertambangan

Bisnis.digital.umsida.ac.id – Kecurangan laporan keuangan menjadi salah satu isu serius yang dapat merusak integritas dunia bisnis. Fenomena ini tidak hanya menurunkan kepercayaan investor, tetapi juga menciptakan instabilitas dalam perekonomian. Penelitian oleh Istian Kriya Almanfaluti dan rekan-rekannya membawa angin segar dengan memanfaatkan Fraud Pentagon Theory sebagai kerangka analisis untuk mendeteksi potensi fraud dalam laporan keuangan.

Fraud Pentagon Theory memperluas Fraud Triangle dengan menambahkan dua elemen penting: kompetensi dan arogansi.

Kedua elemen ini memberikan wawasan lebih dalam mengenai motivasi individu atau kelompok dalam melakukan kecurangan.

Dalam konteks ini, penelitian yang dilakukan pada 18 perusahaan sektor pertambangan di Indonesia menunjukkan bahwa variabel seperti stabilitas keuangan, target keuangan, dan kualitas audit eksternal memainkan peran besar dalam menentukan potensi kecurangan.

Salah satu temuan utama adalah bahwa target keuangan memiliki pengaruh signifikan terhadap fraud, sedangkan variabel lainnya menunjukkan hasil yang kurang menonjol.

Dengan fokus pada sektor pertambangan, yang dikenal memiliki risiko tinggi dan regulasi yang kompleks, Fraud Pentagon Theory memberikan pandangan baru yang komprehensif dalam memahami dan mengatasi kecurangan laporan keuangan.

Baca juga: Revolusi Cloud Computing: Teknologi di Era Modern

Penerapan Fraud Pentagon Theory di Sektor Pertambangan
Sumber: AI

Sektor pertambangan di Indonesia memiliki karakteristik unik, termasuk tingkat volatilitas yang tinggi dan ketergantungan pada investasi besar.

Kondisi ini menciptakan tekanan signifikan pada manajemen perusahaan untuk menghasilkan laporan keuangan yang menarik bagi investor.

Fraud Pentagon Theory membantu menganalisis motivasi di balik manipulasi laporan keuangan melalui tujuh variabel utama, seperti stabilitas keuangan, target keuangan, dan perubahan direksi.

Stabilitas keuangan sering kali menjadi pemicu utama dalam keputusan manipulasi laporan keuangan. Ketika perusahaan menghadapi risiko penurunan stabilitas, manajer dapat tergoda untuk menyajikan laporan keuangan yang lebih baik dari kenyataan demi menjaga kepercayaan pasar.

Di sisi lain, target keuangan yang terlalu ambisius juga memberikan tekanan besar pada manajer, mendorong mereka untuk mengambil langkah-langkah yang melampaui batas etika demi memenuhi ekspektasi perusahaan.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perubahan direksi dapat menjadi faktor penting dalam meningkatkan potensi fraud.

Pemimpin baru yang ingin menunjukkan kinerja mereka sering kali merasa tertekan untuk memperlihatkan hasil yang signifikan dalam waktu singkat, yang akhirnya dapat memicu manipulasi data keuangan.

Lihat juga: Integrasi Cryptocurrency dan QRIS: Inovasi Menuju Transformasi Keuangan

Rekomendasi untuk Peningkatan Integritas Laporan Keuangan

Dari hasil penelitian, terdapat beberapa rekomendasi praktis yang dapat membantu perusahaan meningkatkan integritas laporan keuangan mereka:

  1. Peningkatan Kualitas Pengawasan: Perusahaan perlu membentuk dewan komisaris independen yang kompeten dan tidak terpengaruh oleh tekanan eksternal. Dewan ini harus memiliki otoritas untuk memastikan bahwa laporan keuangan disusun dengan transparansi dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
  2. Audit Eksternal yang Berkualitas: Melibatkan kantor akuntan publik (KAP) ternama, seperti Big 4 atau KAP lain yang memiliki reputasi baik, dapat meningkatkan akurasi dan transparansi audit. Auditor eksternal juga harus memiliki independensi penuh untuk menghindari konflik kepentingan.
  3. Pendidikan Etika bagi Manajer dan Karyawan: Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya transparansi dan integritas melalui pelatihan etika bagi seluruh karyawan dan manajemen dapat mencegah kecurangan sejak dini. Pendidikan ini harus menekankan konsekuensi hukum dan moral dari manipulasi laporan keuangan.
  4. Penggunaan Teknologi dalam Deteksi Fraud: Teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) menjadi solusi modern untuk mendeteksi kecurangan. AI mampu menganalisis pola data yang kompleks dan memberikan peringatan dini terhadap anomali yang mencurigakan dalam laporan keuangan.
Pentingnya Penerapan Teori dalam Praktik

Fraud Pentagon Theory memberikan kerangka kerja yang lebih lengkap untuk memahami motivasi di balik kecurangan laporan keuangan. Dengan memperhatikan elemen-elemen seperti kompetensi dan arogansi, teori ini memungkinkan perusahaan untuk lebih proaktif dalam mendeteksi dan mencegah potensi fraud.

Penelitian ini menunjukkan bahwa sektor pertambangan, dengan segala kompleksitasnya, dapat memanfaatkan Fraud Pentagon Theory untuk mengidentifikasi area rawan manipulasi.

Selain itu, penerapan teknologi, peningkatan pengawasan, dan pendidikan etika menjadi langkah penting untuk memperkuat integritas laporan keuangan.

Fraud Pentagon Theory bukan hanya alat analitis, tetapi juga menjadi landasan penting bagi regulator, manajer, dan auditor dalam memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kondisi perusahaan.

Dengan menerapkan rekomendasi ini, perusahaan dapat memperkuat kepercayaan publik dan memberikan kontribusi positif pada stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

Penulis: Indah Nurul Ainiyah