Ketepatan Waktu CEISA 4.0 Dorong Efisiensi Administrasi Kepabeanan

Bisnisdigital.umsida.ac.id – Transformasi digital di sektor pelayanan publik terus menjadi agenda utama pemerintah. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai meluncurkan CEISA 4.0 sebagai inovasi sistem administrasi yang diharapkan mampu mendorong ketepatan waktu dalam administrasi, mempercepat proses kepabeanan, meminimalisasi hambatan birokrasi, serta meningkatkan transparansi layanan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Alshaf Pebrianggara, dosen Program Studi Bisnis Digital Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), terungkap bahwa variabel timeliness atau ketepatan waktu berperan signifikan terhadap kepuasan pengguna.

Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun pengaruhnya tidak sebesar format, timeliness tetap penting dengan nilai signifikansi p-value 0.045.

Fakta ini menegaskan bahwa kecepatan akses informasi, pembaruan data secara real-time, dan notifikasi otomatis memiliki dampak nyata terhadap efektivitas kerja pengguna, sekaligus mendukung tujuan utama CEISA 4.0 sebagai sistem administrasi modern.

Baca juga: Budaya Hustle yang Melelahkan Apakah Startup Masih Jadi Tempat Kerja Impian

Ketepatan Waktu Jadi Tolak Ukur Kinerja Sistem

Keberhasilan sebuah sistem digital publik tidak hanya diukur dari kelengkapan fiturnya, tetapi juga dari kecepatan dan ketepatan dalam memberikan informasi.

Sumber: Ilustrasi AI

CEISA 4.0 hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut, karena dalam dunia kepabeanan, keterlambatan sekecil apapun bisa menimbulkan efek berantai pada rantai pasok.

Menurut Alshaf Pebrianggara, ketepatan waktu adalah indikator vital yang tidak boleh dikesampingkan. “Ketepatan waktu adalah fondasi dari sistem administrasi digital.

Tanpa itu, fitur canggih sekalipun akan kehilangan nilai manfaatnya. Justru kecepatan dalam merespons kebutuhan pengguna yang menentukan tingkat kepuasan,” jelasnya.

Artinya, timeliness tidak hanya mendukung kelancaran teknis, tetapi juga menjadi tolok ukur utama dalam menilai kualitas sistem digital.

Layanan yang cepat dan tepat waktu memperkuat kepercayaan pengguna, baik dari sisi internal pegawai maupun masyarakat sebagai pengguna eksternal.

Efisiensi Operasional dan Eliminasi Bottleneck

Aspek ketepatan waktu memiliki kaitan erat dengan efisiensi operasional. Data yang diperbarui secara real-time memungkinkan pegawai membuat keputusan segera, menghindari penumpukan dokumen, dan mempercepat validasi data.

Sumber: Ilustrasi AI

Tanpa fitur ini, risiko bottleneck dalam proses administrasi menjadi lebih tinggi, sehingga dapat menghambat arus barang maupun dokumen di pelabuhan.

Salah satu keunggulan CEISA 4.0 adalah kemampuannya menghadirkan notifikasi otomatis yang memberi peringatan dini kepada pengguna terkait status dokumen.

Hal ini tidak hanya mempercepat proses administrasi, tetapi juga membantu pengguna mengantisipasi kendala sebelum masalah menjadi besar.

“Setiap keterlambatan informasi dalam sistem kepabeanan dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan, baik bagi pemerintah maupun pelaku usaha.

Dengan adanya timeliness, CEISA 4.0 memberikan jaminan efisiensi yang nyata,” tegas Alshaf. Pernyataan ini menegaskan bahwa kecepatan bukan lagi sekadar keunggulan tambahan, melainkan kebutuhan mutlak untuk menjaga kelancaran alur logistik nasional.

Efisiensi yang tercipta juga berimplikasi pada penghematan biaya operasional. Dengan alur kerja yang cepat dan minim hambatan, baik pegawai maupun pelaku usaha dapat mengalokasikan sumber daya mereka secara lebih produktif.

Dampak terhadap Kepuasan dan Reputasi Layanan Publik

Selain mendukung kinerja internal, variabel timeliness juga berpengaruh besar terhadap persepsi publik.

Bagi pelaku usaha, layanan kepabeanan yang cepat berarti proses impor dan ekspor berjalan lancar, sehingga tidak mengganggu komitmen mereka terhadap mitra bisnis internasional.

Hal ini berdampak langsung pada kepuasan pengguna eksternal sekaligus memperkuat reputasi lembaga publik sebagai institusi yang profesional.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan pengguna CEISA 4.0 bukan hanya ditentukan oleh desain antarmuka atau kelengkapan modul, melainkan juga oleh seberapa cepat sistem memberikan respon yang dibutuhkan.

Menurut Alshaf Pebrianggara, aspek ini menjadi jembatan penting antara inovasi digital dan kualitas pelayanan.

“Kepuasan pengguna adalah hasil kombinasi dari kecepatan, akurasi, dan kemudahan. Tanpa ketepatan waktu, sistem digital akan kehilangan esensi utamanya,” ujarnya.

Dengan kata lain, timeliness tidak hanya meningkatkan kepuasan pengguna, tetapi juga memperkuat legitimasi program reformasi birokrasi digital yang sedang digencarkan pemerintah.

Penelitian yang dilakukan dosen Umsida ini menggarisbawahi bahwa keberhasilan transformasi digital di sektor publik bukan hanya terletak pada kecanggihan teknologi, melainkan pada kemampuan sistem menjawab kebutuhan mendasar pengguna mulai dari layanan yang cepat, tepat, dan efisien.

Dengan memperkuat aspek ketepatan waktu, CEISA 4.0 dapat menjadi contoh bagaimana digitalisasi mampu meningkatkan kualitas administrasi publik sekaligus menciptakan kepuasan dan kepercayaan yang berkelanjutan.

Sumber jurnal: ANALYSIS OF THE EFFECT OF EUCS VARIABLES ON USER SATISFACTION IN THE APPLICATION OF CEISA 4.0 AS AN ADMINISTRATIVE SYSTEM

Penulis: Indah Nurul Ainiyah