Bisnisdigital.umsida.ac.id – Sebuah penelitian terbaru oleh Istian Kriya Almanfaluti, dosen hukum di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, memaparkan temuan penting terkait dampak dari financial target atau target keuangan yang ditetapkan perusahaan terhadap terjadinya financial statement fraud atau kecurangan laporan keuangan.
Penelitian yang diterbitkan dalam Riset & Jurnal Akuntansi ini mengkaji fenomena tersebut dengan menggunakan model F-Score, di mana fokus utama terletak pada penerapan Fraud Pentagon Theory sebagai pendekatan untuk mendeteksi adanya indikasi kecurangan.
Fraud Pentagon Theory sendiri merupakan pengembangan dari Fraud Triangle Theory, yang menambahkan dua elemen penting yaitu kompetensi dan arogansi, yang diyakini semakin memperkuat kecenderungan kecurangan laporan keuangan di dalam perusahaan.
Financial Target: Tekanan Menuju Kecurangan
Financial target adalah tujuan keuangan tertentu yang ditetapkan oleh manajemen dan direksi suatu perusahaan. Dalam konteks ini, financial target biasanya mengacu pada target laba atau tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu periode keuangan tertentu.
Menurut hasil penelitian Almanfaluti, tekanan untuk mencapai target keuangan yang telah ditetapkan dapat menyebabkan manajemen perusahaan melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan. Hal ini sering kali terjadi ketika target laba terlalu tinggi atau sulit dicapai secara realistis dalam kondisi ekonomi tertentu.
Dalam situasi seperti ini, manajemen mungkin tergoda untuk “memperindah” laporan keuangan mereka, baik dengan cara menyembunyikan kerugian atau meningkatkan angka pendapatan. Hal ini dilakukan agar tampak bahwa target keuangan telah tercapai, sehingga reputasi perusahaan tetap terjaga di mata para pemegang saham dan publik.
Lebih jauh lagi, ketidakmampuan perusahaan untuk mencapai target keuangan yang telah ditetapkan juga dapat berpengaruh terhadap pandangan investor terhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang diinginkan, yang pada akhirnya memengaruhi nilai saham dan posisi pasar perusahaan.
Dengan demikian, financial target dapat menjadi salah satu pemicu signifikan terhadap praktik-praktik fraud atau manipulasi dalam penyajian laporan keuangan.
Baca juga: Digital Business Umsida: Mempersiapkan Pemimpin Bisnis Inovatif di Era Digital
Penelitian Menunjukkan Bukti Signifikan
Penelitian yang dilakukan oleh Almanfaluti ini menggunakan data dari beberapa perusahaan di sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2020 hingga 2021.
Metode penelitian ini melibatkan analisis regresi, di mana variabel financial target diukur dengan Return on Assets (ROA). Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi positif antara financial target yang tinggi dan kecenderungan terjadinya financial statement fraud.
Ini berarti, ketika target laba yang tinggi ditetapkan, manajemen perusahaan memiliki kecenderungan lebih besar untuk melakukan manipulasi agar terlihat memenuhi ekspektasi yang diinginkan oleh para pemegang saham dan publik.
Menurut hasil regresi ini, variabel financial target secara signifikan berkontribusi terhadap praktik-praktik kecurangan dalam laporan keuangan, sehingga semakin menguatkan kesimpulan bahwa financial target memang dapat menjadi faktor pendorong utama terjadinya kecurangan dalam perusahaan.
Ini konsisten dengan Fraud Pentagon Theory yang menekankan bahwa tekanan eksternal dari target-target yang tidak realistis atau terlalu ambisius dapat menyebabkan manajemen mengambil jalan pintas dengan memalsukan data keuangan agar tampak mencapai hasil yang diharapkan.
Lihat juga: Studi Ekskursi Internasional: 24 Mahasiswa FBHIS Perdalaman tentang Keberlanjutan Ekonomi dan Bisnis
Dampak bagi Investor dan Manajemen Perusahaan
Kecurangan dalam laporan keuangan tentu saja berdampak pada berbagai pihak yang memiliki keterlibatan langsung dengan perusahaan, terutama investor yang mengandalkan laporan tersebut sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi.
Bagi investor, manipulasi dalam laporan keuangan dapat memberikan gambaran yang tidak akurat mengenai kondisi finansial perusahaan, sehingga mereka mungkin membuat keputusan investasi yang kurang tepat. Dalam jangka panjang, praktik manipulasi semacam ini dapat menurunkan tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan dan berpotensi merusak reputasi perusahaan di pasar modal.
Di sisi lain, manajemen perusahaan juga menghadapi konsekuensi dari tindakan manipulasi ini. Kecurangan yang terungkap bisa berujung pada penyelidikan lebih lanjut, baik oleh auditor eksternal maupun otoritas regulasi.
Hal ini dapat menyebabkan perusahaan mengalami sanksi hukum dan administratif, termasuk denda atau pembekuan saham di pasar bursa. Selain itu, ada risiko turunnya moral dan kredibilitas manajemen, yang pada akhirnya berdampak pada ketidakstabilan di internal perusahaan.
Oleh karena itu, penelitian ini mengingatkan pentingnya kebijakan pengendalian internal yang lebih ketat serta pengawasan yang lebih baik terhadap laporan keuangan agar perusahaan tidak tergoda untuk melakukan manipulasi dalam upaya memenuhi target keuangan mereka.
Kesadaran Penting bagi Investor
Dengan meningkatnya kesadaran akan risiko yang timbul dari tekanan financial target, para investor diharapkan untuk lebih cermat dan berhati-hati dalam meninjau laporan keuangan perusahaan sebelum membuat keputusan investasi.
Investor perlu memahami bahwa meskipun laporan keuangan menunjukkan angka-angka yang sesuai dengan ekspektasi, ada kemungkinan bahwa angka-angka tersebut dihasilkan melalui praktik manipulasi.
Mengamati tren keuangan perusahaan secara menyeluruh, termasuk memeriksa pengungkapan risiko serta analisis laporan tahunan, dapat membantu investor mengidentifikasi tanda-tanda tekanan target keuangan yang berlebihan.
Penelitian ini juga menekankan pentingnya peran pengawas eksternal, seperti auditor, dalam memastikan integritas laporan keuangan. Bagi perusahaan, memiliki auditor yang berkualitas tinggi dan independen adalah salah satu cara efektif untuk meminimalkan risiko manipulasi dan menjaga kepercayaan dari para pemangku kepentingan.
Secara keseluruhan, penelitian yang dilakukan oleh Istian Kriya Almanfaluti memberikan wawasan baru yang sangat berguna, baik bagi perusahaan dalam memperbaiki kebijakan internal mereka maupun bagi investor dalam mengambil keputusan yang lebih tepat.
Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun financial target adalah alat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan, penggunaannya harus dilakukan dengan bijak agar tidak memicu kecurangan yang dapat merusak kredibilitas perusahaan di mata publik.
Sumber: Pendeteksian Financial Statement Fraud dengan Menggunakan F-Score Model : Perspektif Fraud Pentagon Theory oleh Istian Kriya Almanfaluti
Penulis: Indah Nurul Ainiyah